merupakan Formula
alami (organik) khusus tambak untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas produksi serta menjaga/memperbaiki kelestarian lingkungan tambak
dengan memberikan mineral-mineral yang dibutuhkan udang/bandeng, mempercepat
pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang/bandeng (kesuburan perairan),
serta mengikat logam-logam berat sekaligus membantu mengurai senyawa kompleks berbahaya beracun bagi udang/bandeng. serta membantu merutinkan molting udang.
T |
T |
Peranan dan fungsi lain nutrisi
perikanan organik TON antara lain :
- membantu menguraikan senyawa
kekal komplek berbahaya dan beracun, seperti : H2S, amoniak, asam laktat,
dsb.
- membantu sistem pencernaan
udang/bandeng
- meningkatkan pertumbuhan dan
sistem kekebalan tubuh udang/bandeng
- bagus juga digunakan di kolam
air tawar
- teruji multi komoditi, multi
lokasi dan multi waktu
Kandungan unsur :
T |
T |
Catatan :
1. Untuk pencampuran pakan menggunakan pupuk organik cair NASA dengan dosis 5 cc/Kg pakan.
2. Pada tahap persiapan lahan tidak diperlukan lagi Urea.
Tersedia kemasan 250
gram dan 3 kg
Ø Pemakaian TON pada
Kolam Dasar Tanah
Dosis ; 1 Kg per
Hektar
1.
Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
Aplikasi TON yang
pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah
dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa
dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
2.
Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang
benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur
dolomit. Dosis penggunaan kapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per
1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3
hari, kemudian di isi air setinggi mata kaki dahulu (+/- 9cm), dan
biarkan selama 3 hari untuk TON bekerja, baru
kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).Fungsi aplikasi
TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa
beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya
yaitu amoniak dan H2S.
3.
Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga
berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
Ø Aplikasi selama
budidaya belangsung.
·
Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic
(rutin) ke air kolam atau tambak.
·
TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20 hari sekali.
·
Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan merata
ke air kolam.
·
Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu
menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi.
Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru
sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
Ø Aplikasi TON pada
kolam dari semen atau terpal
·
Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan
seperti di lahan tanah, oleh karena itu pemakaian TON hanya dilakukan setelah
isi air.
·
Pemakaian pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam
diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar
(satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari,
setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya
dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang
setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
PEMESANAN DAN KONSULTASI : WA/LINE/SMS 085641952632
BBM D3293C19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar