Rabu, 04 Januari 2017


merupakan Formula alami (organik) khusus tambak untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi serta menjaga/memperbaiki kelestarian lingkungan tambak dengan memberikan mineral-mineral yang dibutuhkan udang/bandeng, mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang/bandeng (kesuburan perairan), serta mengikat logam-logam berat sekaligus membantu mengurai senyawa kompleks berbahaya beracun bagi udang/bandeng. serta membantu merutinkan molting udang.

T
T

Peranan dan fungsi lain nutrisi perikanan organik TON antara lain :
  • membantu menguraikan senyawa kekal komplek berbahaya dan beracun, seperti : H2S, amoniak, asam laktat, dsb.
  • membantu sistem pencernaan udang/bandeng
  • meningkatkan pertumbuhan dan sistem kekebalan tubuh udang/bandeng
  • bagus juga digunakan di kolam air tawar
  • teruji multi komoditi, multi lokasi dan multi waktu
Kandungan unsur :
T
T
N 2.67%, P2O5 1.36%, K 1.55%, Ca 1.46 %, S 1.43%, Mg 0.4%, Cl 1.27%, Mn 0.01%, Fe 0.18%, Cu <1.19 ppm, Zn 0.002%, Na 0.11%, Si 0.3%, Al 0.11%, NaCl 2.09%, SO4 4.31%, C/N ratio 5.86%, pH 8, Lemak 0.07%, Protein 16.69%, Karbohidrat 1.01%, Asam Humat 1.29%

Catatan :
1. Untuk pencampuran pakan menggunakan pupuk organik cair NASA dengan dosis 5 cc/Kg pakan.

2. Pada tahap persiapan lahan tidak diperlukan lagi Urea.
Tersedia kemasan 250 gram dan 3 kg

 Aplikasi dan Pemakaian TON :

Ø Pemakaian TON pada Kolam Dasar Tanah
Dosis ;  1 Kg per Hektar
1.      Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
2.      Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. Dosis penggunaan kapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari, kemudian di isi air setinggi mata   kaki dahulu (+/- 9cm), dan biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
3.      Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
Ø Aplikasi selama budidaya belangsung.
·         Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air kolam atau tambak.
·         TON ditaburkan/disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20  hari sekali.
·         Dosis : 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi. Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
·         Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
Ø Aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal
·         Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu pemakaian TON hanya dilakukan setelah isi air. 
·         Pemakaian pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu sendok makan penuh per 1 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.


PEMESANAN DAN KONSULTASI : WA/LINE/SMS 085641952632
                                                              BBM D3293C19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar